19 Juli 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengutuk keras serangan Israel terhadap Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada 17 Juli 2025, satu-satunya gereja Katolik di wilayah tersebut, yang menyebabkan korban jiwa warga sipil. Kemenlu menyatakan bahwa serangan ini melanggar hukum internasional, khususnya prinsip perlindungan terhadap rumah ibadah dan warga sipil.
Serangan ini memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, dengan laporan mencatat lebih dari 41.272 kematian dan 95.551 luka-luka sejak Oktober 2023, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Indonesia menyerukan penghentian segera segala bentuk kekerasan untuk mencegah bertambahnya korban tak berdosa dan mendesak komunitas internasional untuk menegakkan hukum humaniter internasional.
Indonesia konsisten mendukung perjuangan Palestina melalui diplomasi di forum internasional, seperti PBB, dengan mendorong gencatan senjata dan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka. Sebanyak 144 negara anggota PBB telah mengakui Palestina, dan Indonesia terus memperjuangkan keanggotaan penuh Palestina di PBB. Selain itu, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 4.500 ton bantuan kemanusiaan dan siap menampung sementara 1.000 warga Palestina yang terdampak perang.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga dikenal mendukung Palestina dan mengecam kekerasan terhadap warga sipil serta situs keagamaan, meskipun pernyataan spesifik terkait serangan ini belum tercatat. Situasi di Gaza terus memanas dengan kerusakan infrastruktur yang signifikan, termasuk lebih dari 90% fasilitas pendidikan dan separuh situs keagamaan yang hancur.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memantau perkembangan situasi dan mengupayakan langkah-langkah konkret, termasuk bantuan kemanusiaan dan diplomasi, guna mendukung rakyat Palestina dan mendorong penyelesaian damai sesuai parameter PBB.