Trinityordnance.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria menekankan pentingnya riset di Indonesia untuk berorientasi pada keberlanjutan yang berbasis keanekaragaman hayati. Dalam Sidang Terbuka Majelis Pengukuhan Profesor Riset BRIN di Jakarta, pada Selasa, ia menjelaskan bahwa pemanfaatan biomaterial lokal dapat menjadi alternatif sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
Arif menyebutkan contoh inovatif, seperti penggunaan rumput laut sebagai bahan dasar pakaian, yang kini mulai diterapkan di negara lain seperti China. Selain itu, ia mencatat penerapan limbah sawit dalam pembuatan rompi anti peluru dan helm, serta inovasi kaca yang terbuat dari kayu. Ini menandakan bahwa banyak potensi biomaterial di Indonesia yang belum dioptimalkan.
Lebih jauh, Arif menyatakan bahwa pendekatan regeneratif dalam penelitian sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk menjaga keberlanjutan pasokan biomaterial yang berbasis tanaman dan pepohonan, yang memiliki kemampuan menyerap karbon, sehingga dapat membantu mengatasi masalah perubahan iklim.
Arif juga mengajak para peneliti untuk berorientasi pada kemanfaatan, agar mereka dapat memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Ia mengutip pernyataan pengusaha ternama Jack Ma, yang menyatakan bahwa masa depan bergantung pada imajinasi, kreativitas, dan pembelajaran. Arif percaya bahwa para peneliti memiliki potensi tersebut untuk melakukan inovasi yang berdampak.
Secara keseluruhan, BRIN berharap agar riset di Indonesia tidak hanya fokus pada penemuan ilmiah, tetapi juga akan berkontribusi nyata terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
![Arif Satria Dorong Riset Nasional Menuju Keberlanjutan | trinityordnance [original_title]](https://trinityordnance.com/wp-content/uploads/2025/11/IMG_20251125_111818.jpg)