24 July 2025 – Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, mantan Direktur Utama ASDP mengungkapkan adanya dugaan pemberian emas kepada Kementerian BUMN. Pernyataan ini menjadi titik fokus dalam pemeriksaan terkait kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di instansi tersebut.
Saksi yang dihadirkan dalam sidang, yang di gelar pada Selasa, menegaskan bahwa pemberian emas itu dilakukan sebagai bentuk gratifikasi, yang bertujuan untuk mendapatkan fasilitas dan kemudahan dalam proyek-proyek perusahaan. Dugaan ini dialamatkan kepada beberapa pegawai di lingkungan kementerian, yang diduga menerima hadiah tersebut untuk kepentingan pribadi.
Kejadian ini terungkap saat saksi diberikan pertanyaan oleh jaksa penuntut umum mengenai transparansi pengelolaan keuangan siap dihadapi oleh Kementerian BUMN. Untuk mendalami keterangan tersebut, sidang memanggil beberapa pihak terkait lainnya yang diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai praktik penyuapan yang terjadi.
Menurut sumber di sekitar peradilan, kasus ini mencerminkan perlunya penguatan pengawasan dalam pengelolaan dana di badan usaha milik negara. Pihak berwenang berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil investigasi dan mendorong pembenahan sistem agar tidak ada lagi praktik korupsi serupa.
Sidang ini masih akan berlanjut, dan diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta penting yang mungkin melibatkan aktor-aktor lain dalam praktik korupsi di lingkungan BUMN. Penegakan hukum dan keadilan menjadi harapan bagi masyarakat untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas di sektor publik.