Site icon trinityordnance

Harmonisasi Majapahit dan Campa dalam Pernikahan Politik dan Suaka

[original_title]

Trinityordnance.com – Hubungan harmonis antara Kerajaan Majapahit dan Campa, yang saat ini dikenal sebagai Kamboja, telah terjalin dengan kuat selama berabad-abad. Hubungan ini memungkinkan Majapahit untuk memberikan dukungan politik kepada Raja Campa di tengah pergolakan yang terjadi di negerinya, termasuk ketika sang raja harus melarikan diri demi keselamatan.

Campa merupakan salah satu kerajaan terancam yang telah dikenal sejak awal abad pertama Masehi. Dalam sejarah Majapahit, Campa memiliki hubungan dekat dengan kerajaan itu, apalagi salah satu istri raja terakhir Majapahit, Brawijaya V, diduga merupakan putri Campa. Keduanya menjalin ikatan persahabatan yang erat meskipun Campa sudah lebih dahulu eksis dibandingkan Majapahit.

Sejak masa Kerajaan Kertanegara, Campa telah menjalin kerjasama dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, termasuk melalui pernikahan antara Putri Tapasi dari Singasari dengan Raja Jaya Singawarman III dari Campa. Pernikahan ini menciptakan hubungan kekeluargaan yang kuat, yang menjadikan hubungan antara kedua kerajaan semakin akrab.

Konsekuensi positif dari hubungan ini terjadi ketika tentara Mongol, yang dipimpin oleh Kubilai Khan, menghukum Prabu Kertanegara dari Singasari. Raja Singawarman dari Campa memberikan kecaman keras terhadap tindakan tersebut, menunjukkan dukungan solidnya terhadap kerabatnya di Jawa.

Dengan berjalannya waktu, hubungan akrab antara Campa dan Majapahit terus berlanjut pasca runtuhnya Singasari, menandai era kekuatan baru yang terjalin di antara dua kerajaan bersejarah tersebut. Keakraban ini tidak hanya memperkuat ikatan politik, tetapi juga mendorong pertukaran budaya antara keduanya.

Exit mobile version