Site icon trinityordnance

Kementan Ajak Petani Fokus pada Produksi Pangan, Bukan Demo

[original_title]

Trinityordnance.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan imbauan kepada petani untuk tidak melakukan demonstrasi sebagai respons terhadap isu pemberitaan mengenai ‘beras busuk’. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch. Arief Cahyono, menyampaikan apel tersebut pada Selasa (11/11), menanggapi dukungan petani terhadap Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di berbagai daerah.

Arief menjelaskan bahwa dukungan petani menunjukkan kepedulian terhadap martabat sektor pertanian. Namun, ia menekankan agar semua pihak menyerahkan penyelesaian sengketa dengan pihak media, Tempo, ke jalur hukum. “Masalah ini telah sampai ke pengadilan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif dan percayakan kepada proses hukum,” tuturnya.

Fokus utama Kementan saat ini adalah menjaga stabilitas dan peningkatan produksi pangan nasional. Dalam upaya tersebut, pemerintah telah menurunkan harga pupuk hingga 20%, serta mempersiapkan hilirisasi pertanian untuk kesejahteraan petani. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, dengan surplus sebesar 4,1 juta ton.

Dinas Pertanian juga menekankan bahwa gugatan sebesar Rp200 miliar terhadap Tempo merupakan langkah hukum untuk menegakkan kebenaran dan memulihkan martabat petani. Di sisi lain, dalam peringatan Hari Pahlawan, Andi Amran Sulaiman mengingatkan seluruh jajaran Kementan agar fokus membela petani dan kedaulatan pangan Indonesia, bukan dirinya pribadi.

Amran juga mendorong para petani, penyuluh, dan pegawai untuk terus bekerja demi keberadaan pangan bagi rakyat, serta mengapresiasi mereka yang mengalami kesulitan dalam bertugas. Kementan menargetkan deklarasi swasembada pangan di masa mendatang, yang dianggap sebagai hasil kerja keras semua pihak terkait di sektor pertanian.

Exit mobile version