Trinityordnance.com – Motto Gerakan Pramuka, “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan,” bukan sekadar semboyan, melainkan janji penting yang dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka di Indonesia. Motto ini mengajarkan nilai kejujuran terhadap janji serta pentingnya pengabdian yang tulus. Berdasarkan maknanya, “Satya” berarti janji, sedangkan “Darma” merujuk pada kewajiban atau perbuatan baik. Kalimat ini mengingatkan anggota untuk menepati janji dan rela berkorban demi kebaikan bersama.
Sejarah motto ini dimulai dari Hymne Pramuka yang diciptakan oleh R. Soeprapto pada tahun 1956. Pada tahun 1961, saat Gerakan Pramuka resmi berdiri, kalimat tersebut dijadikan sebagai motto resmi. Seiring waktu, motto ini telah menjadi bagian integral dalam kegiatan Pramuka, mengingatkan anggota untuk menjalankan Tri Satya dan Dasa Darma, serta membentuk karakter tanggung jawab dan disiplin.
Motto ini memiliki beragam manfaat bagi anggotanya. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan kepercayaan diri, membangun semangat pengabdian, serta menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari gerakan besar. Selain itu, motto ini mengajarkan pentingnya tanggung jawab atas janji dan tindakan sehari-hari.
Pengamalan motto dapat dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari menepati janji sederhana, berkontribusi di lingkungan, hingga mengikuti kegiatan Pramuka dengan semangat. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dalam motto tersebut, setiap individu dapat membentuk karakter yang lebih baik.
Sebagai penutup, motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” menjadi landasan bagi setiap anggota Pramuka untuk hidup secara bermakna dan bertanggung jawab, serta turut berkontribusi dalam masyarakat.
![Motto Gerakan Pramuka: Makna dan Manfaat untuk Pemuda Indonesia | trinityordnance [original_title]](https://trinityordnance.com/wp-content/uploads/2025/11/1763197042_dd0c08d977c289be8326.png)