Trinityordnance.com – Banda Aceh saat ini menghadapi pemadaman listrik bergilir akibat kekurangan pasokan sebesar 40 megawatt (MW) setelah terjadinya bencana banjir bandang dan tanah longsor. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo menyampaikan informasi ini dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menurut Darmawan, kondisi normal pasokan listrik di Banda Aceh bersumber dari Arun. Namun, enam menara transmisi yang menghubungkan Arun dan Bireuen roboh akibat bencana, sehingga mengganggu distribusi listrik ke kawasan tersebut. Saat ini, ada pasokan listrik dari Nagan Raya, tetapi kapasitasnya sangat terbatas, yang menyebabkan pemadaman bergilir.
Darmawan menjelaskan, sungai yang awalnya selebar 80 meter kini meluas menjadi 300 hingga 400 meter, yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur kelistrikan. “Tower-tower kami terbawa banjir bandang dan kabel juga hilang,” ujarnya. PLN sebelumnya optimis dapat segera mengalirkan listrik dari Arun, tetapi mengaku menghadapi kendala teknis pada sistem kelistrikan.
Pihak PLN meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat Aceh dan mengakui kekecewaan yang dirasakan akibat pemadaman listrik. Dalam upaya mempercepat pemulihan, PLN berkomitmen untuk memulihkan jalur listrik di daerah-daerah yang masih terisolasi, termasuk Bener Meriah dan Aceh Tamiang.
Darmawan menegaskan bahwa informasi mengenai pemulihan jaringan listrik yang mencapai 93 persen yang sebelumnya disampaikan adalah premature. PLN kini fokus untuk mengatasi masalah teknis agar pasokan listrik dapat segera dipulihkan.
![PLN Umumkan Pemadaman Bergilir di Banda Aceh Karena Kekurangan 40 MW | trinityordnance [original_title]](https://trinityordnance.com/wp-content/uploads/2025/12/WhatsApp-Image-2025-12-09-at-16.30.47.jpeg)