Site icon trinityordnance

Soeharto Diusulkan Pahlawan Nasional, Gus Mus Ingatkan Sejarah

[original_title]

Trinityordnance.com – Penolakan terhadap pengusulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional kembali mencuat, kali ini dari KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, seorang tokoh penting dari Nahdlatul Ulama (NU). Dalam pernyataannya, Gus Mus menekankan bahwa dukungan terhadap Soeharto hanya menunjukkan kurangnya pemahaman sejarah di kalangan anggota NU.

Gus Mus menegaskan pentingnya memahami tragedi yang dialami oleh kiai, santri, dan warga NU selama masa Orde Baru, di mana banyak yang menjadi korban. Ia mengingat peristiwa tragis di Losarang, Indramayu, saat pemilu 1971, di mana warga NU mengalami intimidasi dan kekerasan. Dalam ensiklopedia NU, disebutkan bahwa banyak orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dengan keadaan yang sangat mengenaskan, menyisakan makanan yang membusuk di meja.

Panggilan untuk memahami kembali sejarah tersebut juga diperkuat dengan menyebut peristiwa lain, seperti pembunuhan Kiai Hasan Basri di Brebes pada tahun 1977 dan pembakaran rumah-rumah di Asembagus, Situbondo, menjelang pemilu 1977. Gus Mus menjelaskan, tindakan pemerintah saat itu justru bertujuan untuk menekan suara NU.

Gus Mus menggambarkan suasana di Muktamar Ke-29 NU di Cipasung pada tahun 1994 yang diwarnai ketegangan akibat upaya pemerintah untuk ikut campur dalam urusan internal NU. Semua ini menunjukkan bagaimana relasi antara NU dan pemerintah kala itu berisi tantangan banyak.

Dengan latar belakang tersebut, Gus Mus mengajak masyarakat untuk merenungkan kembali usulan penghargaan bagi Soeharto dan menyikapi sejarah dengan cara yang lebih bijaksana agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Exit mobile version