06 Juli 2025 – Kegagalan timnas putri Indonesia melaju ke Piala Asia 2026 kembali menyorot perhatian terhadap kondisi sepak bola wanita nasional. Dalam pertandingan penentuan babak kualifikasi, timnas putri indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor yang menutup peluang menuju putaran final turnamen tersebut.
Kekalahan ini menambah catatan evaluasi terhadap performa skuad asuhan pelatih Satoru Mochizuki, terutama pada aspek penyelesaian akhir yang masih tumpul serta koordinasi di lini tengah yang kerap kehilangan kontrol permainan. Beberapa peluang emas tak mampu dikonversi menjadi gol, membuat dominasi penguasaan bola menjadi sia-sia.
Menurut Mochizuki, hasil ini bukan sekadar kekalahan teknis, melainkan gambaran jelas bahwa pembinaan sepak bola wanita nasional masih tertinggal. Ia menekankan pentingnya restrukturisasi dalam sistem pelatihan, peningkatan kompetisi dalam negeri, serta pembangunan fasilitas yang mendukung pengembangan atlet perempuan sejak usia dini.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan bahwa federasi akan segera mengevaluasi jalur pembinaan timnas putri. Ia menyebut, perhatian terhadap sepak bola wanita tidak boleh musiman dan perlu dirancang jangka panjang untuk dapat bersaing di level Asia.
Kegagalan ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pemangku kepentingan. Diperlukan langkah nyata dan berkelanjutan agar prestasi timnas putri indonesia dapat meningkat, tidak hanya dalam kompetisi regional, tetapi juga di panggung internasional. Jika tidak segera dibenahi, potensi generasi muda pemain wanita akan terus terhambat oleh sistem yang belum optimal.