Trinityordnance.com – Komisi V DPR RI mendorong peningkatan integrasi transportasi di Terminal Tipe A Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, sebagai langkah untuk memperkuat mobilitas masyarakat dan mengoptimalkan fungsi terminal sebagai pusat konektivitas. Dalam kunjungan kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V, Ridwan Bae, diungkapkan bahwa berbagai masalah, termasuk akses transportasi umum yang terbatas dan keberadaan terminal bayangan, perlu segera ditangani.
Anggota Komisi V, Musa Rajekshah, menekankan pentingnya pengintegrasian terminal dengan moda transportasi lain seperti MRT dan LRT. Menurutnya, tanpa integrasi tersebut, terminal dapat berpotensi menjadi bangunan yang tidak berfungsi. Ia menambahkan, pengelolaan terminal yang baik akan mendukung mobilitas masyarakat sekaligus memperkuat sektor ekonomi lokal lewat pemberdayaan UMKM.
Dedy Cahyadi, Sekretaris Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda, menyatakan bahwa operasional Terminal Pondok Cabe belum maksimal karena terbatasnya layanan angkutan umum yang masuk. “Jumlah bus yang beroperasi lebih banyak dibandingkan jumlah penumpang,” ungkapnya. Oleh karena itu, Dedy menekankan perlunya layanan feeder yang bisa menghubungkan terminal dengan simpul transportasi lain.
Terminal Pondok Cabe yang diresmikan pada 31 Desember 2018 ini sebelumnya dikelola oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan kini dalam proses serah terima kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional 2025, yang menjadi momentum strategis dalam merespons tantangan di sektor transportasi dan harapan menuju sistem transportasi yang modern dan terintegrasi.