Trinityordnance.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengumumkan rencana untuk mengadakan doa bersama bagi korban bencana di Pulau Sumatera, bertepatan dengan malam pergantian tahun. Rencana ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Pramono menjelaskan pentingnya momen refleksi dan kontemplasi, yang akan dilaksanakan di lokasi yang belum ditentukan.
Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Gubernur juga menyatakan bahwa perayaan malam tahun baru di Jakarta tidak akan dilakukan dengan acara yang meriah atau mewah. “Saya tidak mau kemeriahan yang berlebihan,” tegas Pramono dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta Utara pada hari Jumat.
Meski tidak merayakan tahun baru dengan meriah, Pemerintah Provinsi Jakarta telah mempersiapkan berbagai langkah antisipatif. Dinas Perhubungan DKI Jakarta, misalnya, telah menambah empat unit kapal untuk melayani wisatawan yang berkunjung ke Pulau Seribu selama periode Natal dan Tahun Baru 2026. Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa untuk memastikan kesiapan, pihaknya melakukan pemeriksaan kelaikan jalan pada kendaraan operasional serta menyiapkan terminal-terminal keberangkatan bus.
Selain empat terminal utama, yaitu Pulo Gebang, Kalideres, Kampung Rambutan, dan Tanjung Priok, Dishub DKI juga menyediakan tiga terminal bantuan untuk melayani masyarakat selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru. Seluruh persiapan melibatkan sekitar 2.500 personel Dinas Perhubungan yang bertugas dalam pengaturan di terminal dan pengawasan lalu lintas. Selain itu, 80 mobil derek dan 46 mobil patroli disiagakan untuk memastikan keamanan dan kelancaran selama momen perayaan tersebut.