Trinityordnance.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang membumi dan berpihak pada rakyat, terutama dalam menghadapi tantangan fiskal yang tengah dihadapi oleh banyak daerah. Pernyataan ini disampaikannya pada acara Kagama Regional Leaders Forum (KRLF) 2025, yang berlangsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Jumat, 12 Desember 2025.
KRLF 2025 mengusung tema “Sinergi Pusat–Daerah: Inovasi, Kolaborasi, dan Kepemimpinan di Era Pengetatan Fiskal.” Forum ini bertujuan menjadi wadah bagi kepala daerah dan pemimpin regional yang merupakan alumni UGM untuk saling berbagi praktik terbaik dan merumuskan strategi kolaborasi pembangunan yang lebih adaptif. Dalam sambutannya, Sri Sultan menekankan bahwa kepemimpinan yang efektif tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, melainkan juga oleh keberpihakan terhadap masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan.
Di tengah banyaknya daerah yang tertekan secara fiskal dan memiliki keterbatasan anggaran, Sri Sultan HB X mendesak para pemimpin untuk menjawab tantangan tersebut dengan kebijaksanaan dan inovasi. Ia mencatat bahwa kebijakan yang berpihak pada rakyat harus menjadi prioritas, dan ini harus mengakar dari nilai-nilai yang diperoleh saat menempuh pendidikan di kampus.
Melalui forum ini, diharapkan para pemimpin daerah dapat saling berkolaborasi dalam mengatasi kendala anggaran dan menciptakan kebijakan yang lebih efisien serta berdampak positif bagi masyarakat. Dengan saling mendukung dan memperkuat jaringan, diharapkan akan tercipta solusi solutif untuk masalah yang dihadapi di tingkat regional.