Trinityordnance.com – Perundingan tinjauan ASEAN-India Trade in Goods Agreement (AITIGA) semakin diperkuat oleh para Menteri Ekonomi ASEAN yang sepakat untuk mempercepat penyelesaiannya sebelum akhir tahun 2025. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan khusus yang diselenggarakan secara hibrida di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti, yang juga memimpin delegasi Indonesia, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan momen strategis untuk menyelesaikan isu-isu tertunda dengan India. Roro menekankan pentingnya hasil yang seimbang dan bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat. Dalam kesempatan tersebut, para menteri menerima laporan perkembangan dari Malaysia selaku koordinator negosiasi ASEAN-India.
Indonesia memberikan dukungan penuh agar perundingan ini dapat segera diakhiri, dengan tujuan menjadikan AITIGA lebih transparan dan menguntungkan para pelaku usaha. Selain itu, Indonesia juga menekankan perlunya memperkuat hubungan perdagangan jangka panjang dengan India, yang selama ini menawarkan banyak manfaat bagi kawasan.
Implementasi AITIGA diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha Indonesia dan memberikan kontribusi bagi peningkatan perdagangan di kawasan. Saat ini, India merupakan mitra dagang terbesar kedelapan bagi ASEAN, dengan total perdagangan antara Indonesia dan India mencapai 29,18 miliar dolar AS pada tahun 2023. Ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 22,5 miliar dolar AS, didominasi oleh komoditas seperti batu bara dan minyak sawit.
Dengan adanya tinjauan AITIGA, Indonesia bertujuan untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan, integrasi ekonomi kawasan, dan peluang usaha bagi semua pihak.