Contoh Izhar Syafawi dan Cara Membacanya dengan Benar

[original_title]

Trinityordnance.com – Pemahaman hukum baca mim mati, atau mim sukun, merupakan aspek penting dalam mempelajari ilmu tajwid untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil dan benar. Salah satu hukum yang dominan dalam bacaan Al-Qur’an adalah izhar syafawi.

Izhar dalam bahasa Arab berarti jelas, sementara syafawi berasal dari kata syafatun yang berarti bibir. Secara harfiah, izhar syafawi berarti bacaan yang diucapkan dengan jelas di bibir. Hukum ini muncul ketika huruf mim mati (مْ) bertemu dengan huruf hijaiyah kecuali huruf mim (م) dan ba (ب). Pemahaman hukum ini sangat penting, karena kesalahan dalam pelafalan dapat mengubah arti Al-Qur’an.

Izhar syafawi berlaku untuk mayoritas huruf hijaiyah, yakni 26 dari 28 huruf. Kunci dalam praktik hukum ini adalah kejelasan, di mana saat membaca, bibir harus tertutup, dan suara mim diucapkan dengan jelas, tanpa menahan suara atau mendengung.

Kesalahan umum yang sering dilakukan pembaca Al-Qur’an termasuk menahan suara mim terlalu lama, sehingga terdengar mendengung, atau memantulkan suara mim mati. Prinsip dasar dalam pengucapan adalah beralih cepat ke huruf berikutnya setelah menyelesaikan mim.

Beberapa contoh penerapan izhar syafawi dalam ayat Al-Qur’an dapat ditemukan, seperti dalam Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun. Keduanya menampilkan bagaimana mim mati berinteraksi dengan huruf lain, di mana pemisahan yang jelas sangat ditekankan.

Dengan memahami dan melatih diri dalam hukum ini, diharapkan pembaca dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an mereka sesuai dengan kaidah tajwid yang berlaku.

Baca Juga  Serikat Pekerja Kecewa, UMP 2026 Dinilai Tak Penuhi Kebutuhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *