Mendag: Ritel Modern dan UMKM Bisa Bersinergi Lewat Kemitraan

[original_title]

Trinityordnance.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa keberadaan ritel modern tidak ditujukan untuk menyingkirkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), melainkan untuk menciptakan sinergi melalui pola kemitraan. Dalam penjelasannya di Jakarta pada hari Jumat, Budi mengemukakan bahwa kolaborasi ini dirancang agar usaha kecil tetap dapat beroperasi meskipun terjadi perubahan dalam kebiasaan belanja masyarakat.

Pola kemitraan yang diusulkan melibatkan ritel modern yang menyediakan pasokan produk dengan harga lebih kompetitif untuk toko-toko kelontong lokal. Diungkapkan bahwa isu tentang ritel modern yang berpotensi merugikan toko kelontong bukanlah hal baru. Justru, kolaborasi ini diklaim akan memberikan manfaat bagi usaha kecil di kawasan gang, yang akan tetap mendapatkan pasokan barang secara teratur.

Tidak hanya pada aspek pasokan, Budi menyebutkan bahwa ritel modern juga diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pengetahuan terkait manajemen serta pemasaran kepada pelaku usaha kecil. Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan juga merencanakan program pelatihan digital bagi UMKM dan pedagang pasar sehingga mereka dapat memanfaatkan platform daring untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk membantu UMKM dan toko kelontong agar tetap kompetitif dalam era digital. Melalui pelatihan yang diberikan, diharapkan pelaku usaha dapat memahami cara berjualan secara online, mengoptimalkan strategi pemasaran, serta meningkatkan manajemen keuangan.

Dengan pendekatan ini, diharapkan UMKM dapat beradaptasi dan berkembang meskipun menghadapi tantangan dari perkembangan ritel modern.

Baca Juga  Agranis Palma Rencanakan Produksi Minyakita di 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *