Dua Negara Bergabung dengan Venezuela Hadapi Ancaman AS

[original_title]

Trinityordnance.com – Dalam situasi yang semakin meningkat, Venezuela menghadapi ancaman dari Amerika Serikat dengan dukungan minim dari negara-negara sekutu. Dua negara yang menyatakan siap berperang bersama Venezuela adalah Kuba dan Rusia. Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, berusaha mempertahankan kekuasaan di tengah krisis yang berkepanjangan, walaupun isolasi regional terus menguat.

Mengacu pada laporan terbaru, Maduro menegaskan bahwa upaya sanksi dan ancaman dari AS tidak akan membuat rakyat Venezuela gentar. Sementara itu, lebih dari 15.000 tentara dan sejumlah kapal perang dikerahkan oleh Pentagon di sekitar Venezuela, menandakan ketegangan yang kian meningkat. Belum satu pun langkah konkrit diambil oleh AS setelah pertemuan pejabat di Gedung Putih untuk membahas strategi mengenai Venezuela.

Kuba, sebagai sekutu lama, berpegang pada prinsip solidaritas yang telah terjalin sejak era Hugo Chávez. Kendati situasi berpotensi memanas, analis menilai bahwa dukungan dari Kuba akan lebih bersifat simbolis ketimbang militer. Sementara itu, dukungan Rusia juga diharapkan dapat menambah tekanan terhadap pihak AS, meski detail kolaborasi masih belum terungkap.

Dalam konteks ini, Maduro tetap mempersiapkan negosiasi yang mungkin terjadi, menanggapi segala bentuk ancaman dengan pernyataan tegas. Ia percaya bahwa AS sedang melakukan gertakan dan bahwa masyarakat internasional, terutama rakyat Amerika, umumnya kurang mendukung intervensi militer di luar negeri.

Situasi ini menunjukkan bagaimana Venezuela terjebak dalam ketidakpastian, dengan risiko konflik yang dapat meluas jika protes dan ancaman tidak dapat dikelola dengan baik. Pengamat menilai bahwa resolusi damai masih menjadi harapan utama di tengah ketegangan ini.

Baca Juga  Karnaval Seni dan Budaya Rayakan HUT ke-80 RI di Lumajang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *