15 July 2025 – Alih fungsi lahan di kawasan hulu Puncak, Bogor, telah menyebabkan penurunan daya serap air dan merusak ekosistem setempat. Fenomena ini meningkatkan risiko terjadinya bencana banjir dan longsor di daerah tersebut. Para ahli lingkungan memperingatkan bahwa aktivitas perusahaan perkebunan dan tempat wisata seperti PTPN dan Taman Safari memiliki dampak signifikan pada pengurangan air permukaan yang bisa berkontribusi terhadap banjir di bagian tengah dan hilir.
Menurut laporan, luas tutupan hutan di kawasan Puncak berkurang sekitar 5.000 hektare. Saat ini, dari enam daerah aliran sungai (DAS) yang mengalir ke Jakarta, hanya DAS Ciliwung yang masih memiliki tutupan hutan, yakni sekitar 3.565 hektare atau sekitar 12,22% dari total luas. Secara keseluruhan, persentase tutupan hutan dari enam DAS tersebut hanya mencapai 4,30%, angka yang sangat kritis untuk menopang kebutuhan ekosistem ibu kota.
Para ahli menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya melestarikan lingkungan. Tindakan menjaga alam adalah tanggung jawab bersama yang harus diambil serius oleh semua pihak. Mereka juga menyoroti bahwa DAS Ciliwung, seluas 39.000 hektare, memiliki peran penting dalam sistem ekologi yang mempengaruhi Jakarta, sehingga kerusakan di area hulu akan memberi dampak yang luas di hilir.
Dari situasi ini, pihak berwenang diharapkan dapat memperkuat upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar di masa mendatang. Keberlanjutan ekosistem harus menjadi prioritas bersama dalam menjaga masa depan lingkungan dan masyarakat di sekitar Jakarta.