Trinityordnance.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan perluasan jaringan radar cuaca dan maritim untuk meningkatkan sistem peringatan dini terkait cuaca ekstrem di perairan dan wilayah pesisir Indonesia. Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyatakan bahwa radar baru akan dibangun di beberapa lokasi strategis, termasuk Kalimantan Tengah, Medan, Batam, dan Badung.
Pembangunan radar ini merupakan bagian dari program Maritime Meteorological System 2 (MMS2), yang direncanakan berjalan hingga tahun 2027 dengan target mencapai 17 unit radar aktif di seluruh Indonesia. Fathani menegaskan bahwa radar maritim ini sangat penting untuk memantau kondisi cuaca, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran.
Dengan adanya infrastruktur baru ini, BMKG berharap dapat mengurangi keterlambatan dalam pengolahan data observasi cuaca dan meningkatkan kecepatan prediksi cuaca lokal. “Kami ingin masyarakat di wilayah pesisir mendapatkan peringatan cepat agar bisa mengantisipasi risiko lebih dini,” kata Fathani dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta.
Selain memperkuat radar maritim, BMKG juga akan meningkatkan cakupan radar berbasis darat untuk mengatasi daerah-daerah rawan banjir dan longsor. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dukungan substantif bagi sektor pelayaran serta pariwisata bahari nasional, sekaligus memperkuat upaya mitigasi risiko bencana akibat cuaca buruk di seluruh Indonesia.