Trinityordnance.com – Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari sepuluh perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, pada malam Minggu, 31 Agustus. Pertemuan ini diadakan untuk memberikan arahan kepada mahasiswa tentang penyampaian pendapat dengan cara yang lebih terstruktur dan menghindari tindakan anarkis.
Dialog ini merupakan langkah proaktif pemerintah daerah dalam merespons dinamika mahasiswa yang seringkali menyuarakan aspirasi mereka di ruang publik. Sri Sultan menekankan pentingnya adanya saluran komunikasi yang konstruktif dan aman bagi mahasiswa. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami etika dalam berdemokrasi serta memilih metode yang tepat dalam menyampaikan pendapat mereka.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari perguruan tinggi diharapkan dapat menyebarkan pesan tersebut kepada seluruh mahasiswa, mengingat peran mereka sebagai pionir dalam mendidik generasi muda. Para peserta dialog juga mendiskusikan tantangan yang dihadapi dalam mengedukasi mahasiswa tentang hak dan tanggung jawab mereka saat menjalankan demokrasi.
Gubernur juga menekankan bahwa dialog ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan suasana kampus yang kondusif dan damai. Melalui kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa, diharapkan dapat tercipta iklim yang lebih baik dalam menjalankan aktifitas akademis dan sosial di D.I. Yogyakarta.
Dengan demikian, inisiatif ini menjadi salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap generasi penerus bangsa dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan beradab.