Hamas Menolak Tony Blair Menjadi Pemimpin Gaza Karena Ini

[original_title]

Trinityordnance.com – Gerakan Hamas menolak rencana Washington untuk menunjuk mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, sebagai gubernur Jalur Gaza. Penolakan ini diungkapkan oleh anggota senior biro politik Hamas, Husam Badran, melalui platform media sosial pada Senin. Badran menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki kemampuan untuk mengelola urusan mereka sendiri.

Badran menyebut penunjukan Blair sebagai “saudara iblis” dan menekankan bahwa keberadaannya dalam inisiatif gencatan senjata menunjukkan sinyal buruk bagi Palestina. Ia merujuk pada laporan harian Israel, Haaretz, yang mengindikasikan bahwa AS sedang mempertimbangkan Blair dalam pengaturan pasca-perang di Gaza. Badran bahkan menyarankan bahwa Blair seharusnya diadili di pengadilan internasional karena tanggung jawabnya dalam perang Irak antara 2003 hingga 2011.

Lebih lanjut, Badran menilai Blair sebagai sosok yang tidak membawa manfaat bagi perjuangan Palestina, baik bagi masyarakat Arab maupun Muslim. Ia menunjukkan bahwa pengelolaan Gaza dan Tepi Barat seharusnya merupakan urusan Palestina yang ditentukan melalui konsensus lokal, tanpa campur tangan dari pihak luar. Ia menekankan bahwa rakyat Palestina memiliki sumber daya dan keahlian yang cukup untuk mengatur urusan mereka sendiri, serta menjalin hubungan dengan negara-negara lain.

Hamas juga menyatakan bahwa mereka tidak berencana menguasai Gaza atau Palestina tanpa keterlibatan kelompok Palestina lainnya. Badran menegaskan komitmen Hamas untuk mengkomunikasikan pandangan ini kepada faksi dan organisasi Palestina sebelum eskalasi konflik yang terjadi pada Desember 2023. Penolakan keras oleh Hamas ini mencerminkan keinginan rakyat Palestina untuk memiliki kendali penuh atas nasib dan masa depan mereka.

Baca Juga  Massa Kembali Serang Mako Brimob Kwitang dengan Batu dan Petasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *