IHSG Naik Usai Isyarat Penurunan Suku Bunga The Fed

Trinityordnance.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi menunjukkan penguatan dengan posisi 8.107,30 setelah dibuka meningkat 40,78 poin atau 0,51 persen. Kenaikan ini didorong oleh harapan pelaku pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve Amerika Serikat.

Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami kenaikan sebesar 5,90 poin atau 0,76 persen, mencapai level 777,79. Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam kajiannya menyatakan bahwa IHSG diperkirakan berpotensi untuk melanjutkan koreksi dan menguji level support di kisaran 7.950-8.000.

Di sisi internasional, China mengambil langkah tegas dengan memberlakukan sanksi terhadap lima anak usaha Hanwha Ocean dari Korea Selatan, yang berdampak pada sektor pelayaran global. Keputusan ini diambil dengan alasan keamanan nasional, yang melarang individu dan entitas di China untuk melakukan bisnis dengan entitas terdampak.

Di tengah situasi ini, Presiden AS, Donald Trump, mengkritik China atas ketidakmampuannya membeli kedelai dari AS dan menyatakan kemungkinan mengakhiri kerjasama bisnis di sektor minyak goreng. Namun, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan bahwa Trump tetap berada di jalur untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, pada akhir bulan depan.

Dalam perkembangan domestik, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga September mencapai 1,56 persen dari produk domestik bruto (PDB), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, angka ini masih di bawah target defisit APBN yang ditetapkan sebesar 2,78 persen. Pelaku pasar juga menunggu data investasi langsung asing untuk kuartal ketiga tahun ini.

Secara regional, bursa saham Asia menunjukkan tren positif, dengan Indeks Nikkei, Shanghai, dan Hang Seng semua mengalami kenaikan yang signifikan, menandai optimisme di kalangan investor.