Jokowi: Kubu Tidak Sebut Nama Abraham Samad di Laporan Polda Jaya

19 Agustus 2025 – Penasihat hukum Presiden Joko Widodo, Rivai Kusumanegara, menegaskan bahwa kliennya tidak pernah secara langsung melaporkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad terkait tuduhan ijazah palsu. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap klaim Samad yang menyatakan bahwa pemanggilan dirinya sebagai saksi merupakan bentuk kriminalisasi terhadap kebebasan berpendapat.

Rivai menjelaskan bahwa laporan yang diajukan ke Polda Metro Jaya hanya berkaitan dengan dugaan fitnah dan penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Menurutnya, siapa yang menjadi terlapor adalah sepenuhnya kewenangan pihak penyidik. “Pak Jokowi tidak menyebut nama Abraham Samad dalam laporannya, karena substansi aduan adalah peristiwa fitnah dan penghinaan. Identitas terlapor merupakan ranah penyelidikan Polda Metro Jaya,” ujar Rivai dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin (18/8/2025).

Dia juga menambahkan bahwa pemanggilan Samad sebagai saksi mungkin terjadi karena Samad sebelumnya tidak memenuhi undangan klarifikasi. Rivai mengingatkan bahwa Jokowi selalu hadir dalam permintaan klarifikasi yang melibatkan dirinya, meskipun banyak laporan yang dihadapinya. Sebagai mantan pimpinan KPK dan advokat, Samad seharusnya memahami proses penyidikan yang berlaku dan tidak perlu khawatir jika tidak melakukan kesalahan.

Sebelumnya, Abraham Samad menyatakan bahwa pemanggilan tersebut adalah usaha untuk membatasi kebebasan berpendapat. Dia menyebutkan bahwa tindakan ini dapat dianggap sebagai kriminisasi yang melanggar hak konstitusional warga negara untuk berekspresi, dan menganggapnya sebagai upaya untuk menekan suaranya. Samad direncanakan akan menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Rabu (13/8/2025).