Trinityordnance.com – Kebijakan pertanian pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai semakin stabil dan memberikan rasa percaya diri baru bagi petani, sebagaimana disampaikan oleh Muhammad Maki, pengamat dari Universitas Andalas, dalam sebuah diskusi publik di Jakarta. Maki mengungkapkan bahwa langkah-langkah pemerintah dalam menjaga harga gabah dan memperluas mekanisasi pertanian telah mendorong produktivitas dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Dalam acara bertajuk “1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Apa Kabar Ketahanan Pangan?”, Maki menyatakan pentingnya kestabilan dalam sektor pertanian, mengingat risiko tinggi yang dihadapi para petani. Ia menambahkan, jaminan harga pembelian yang ditetapkan pemerintah memberikan ketenangan dan motivasi kepada petani saat panen, mengingat harga gabah yang tetap menguntungkan.
Budiawan Sidik Arifianto dari Litbang Kompas juga mendukung pernyataan Maki, mengungkapkan bahwa hasil riset menunjukkan mayoritas masyarakat mengapresiasi kebijakan peningkatan harga Gabah Kering Panen (GKP) dari Rp4.500 menjadi Rp6.500. Ia menegaskan keyakinan banyak responden bahwa kebijakan ini akan meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan produktivitas melalui program yang langsung menyentuh kebutuhan petani. Amran menyatakan, upaya untuk menciptakan iklim yang kondusif di sektor pertanian termasuk dengan memperluas distribusi alat dan mesin pertanian modern.
Kementerian Pertanian mencatat bahwa indikator utama sektor pertanian menunjukkan tren positif, dengan harga komoditas strategis stabil dan pendapatan petani meningkat. Amran menekankan, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak swasta akan mempercepat pencapaian ketahanan pangan yang berkelanjutan, dan kesejahteraan petani merupakan kunci utama dalam hal ini.