Trinityordnance.com – Komisi II DPRD Kota Bogor melakukan rapat kerja dengan Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) pada Rabu, 10 Desember 2025. Agenda utama rapat ini adalah membahas capaian kinerja, rencana bisnis, dan target untuk tahun 2026.
Dalam pertemuan tersebut, Komisi II menggarisbawahi pentingnya pengelolaan pasar yang lebih profesional untuk mencegah kebocoran pendapatan. Hal ini dianggap krusial karena Perumda PPJ masih memiliki utang sebesar Rp1,1 miliar yang harus diselesaikan pada tahun 2026. Ketua Komisi II, Abdul Kadir Hasbi Alatas, berharap perusahaan dapat memenuhi kewajiban pembayaran deviden kepada pemerintah kota pada tahun 2027, yang diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, Komisi II mendesak adanya kepastian mengenai rencana renovasi Pasar Bogor dan Plaza Bogor. Abdul Kadir menekankan bahwa revitalisasi pasar sangat penting karena berpotensi kehilangan pendapatan yang signifikan.
Wakil Ketua Komisi II, Edi Kholki Zaelani, juga menekankan perlunya Perumda PPJ menyusun kajian strategis untuk bersaing dengan pasar terbuka. Dalam konteks perkembangan teknologi yang semakin pesat, pasar tradisional harus berinovasi agar tidak tergeser oleh belanja daring.
Edi berharap agar Perumda PPJ dapat meningkatkan kinerja dan merumuskan pengelolaan pasar yang lebih efisien dan efektif, serta menciptakan langkah inovatif untuk menarik minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional. Rapat ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi pengelolaan dan pengembangan pasar di Kota Bogor.