Trinityordnance.com – PT Pertamina (Persero) berambisi menjadikan Indonesia sebagai ‘Raja Panas Bumi’ di dunia pada tahun 2029, dengan menambah kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, pada acara “Indonesia Langgas Berenergi” yang berlangsung di Jakarta.
Saat ini, Indonesia berada di posisi kedua sebagai produsen listrik panas bumi global, dengan kapasitas terpasang mencapai 2.744 Megawatt (MW), masih di bawah Amerika Serikat yang memiliki 3.937 MW. Dengan potensi sumber daya panas bumi yang besar, mencapai 23.742 MW, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan bahwa ada peluang signifikan untuk mengembangkan energi terbarukan ini lebih lanjut.
Simon menyatakan bahwa rencana peningkatan kapasitas PLTP telah dibahas bersama Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi. Dokumentasi kerjasama ini menunjukkan komitmen kedua pihak untuk memaksimalkan potensi yang ada demi ketahanan energi nasional.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis energi transisi menuju rendah karbon, Pertamina menerapkan dual growth strategy, memaksimalkan bisnis migas yang sudah ada sambil beralih ke pengembangan energi terbarukan. Dengan langkah ini, perusahaan berharap dapat menyalip Amerika Serikat dan merealisasikan ambisi Indonesia menjadi negara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi terunggul di dunia dalam waktu dekat.