Trinityordnance.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan relokasi bagi warga yang tinggal di kawasan rawan longsor di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Rekomendasi ini dikeluarkan setelah terjadinya bencana gerakan tanah pada Jumat, 5 Desember 2025, yang mengakibatkan tiga orang tertimbun dan satu orang luka-luka, serta memaksa sekitar 400 warga untuk mengungsi.
Dalam keterangan resminya, Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menyampaikan bahwa jenis gerakan tanah yang terjadi merupakan tipe “rotasional,” yang memiliki potensi tinggi untuk memicu longsor susulan di sekitar Gunung Sinapeul. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah yang lemah dan curah hujan tinggi, maka bangunan yang terdampak harus dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Lana menjelaskan bahwa insiden ini bukan sekadar longsor biasa, tetapi melibatkan pergerakan tanah yang berputar akibat kelembaban tanah yang tinggi, dipicu oleh sistem drainase yang buruk di lokasi tersebut. Lokasi bencana, yang berada pada koordinat 7.037935 LS, didominasi oleh batuan Andesit Waringin-Bedil dan Malabar Tua, yang memperparah kondisi tanah.
Badan Geologi menegaskan bahwa wilayah Arjasari termasuk dalam Zona Kerentanan Menengah berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah. Peringatan diberikan kepada tim SAR untuk berhati-hati dalam melaksanakan evakuasi korban, terutama saat cuaca hujan deras yang dapat berpotensi melukai petugas.
Sebagai langkah mitigasi, direkomendasikan pembuatan terasering dan penanaman vegetasi berakar kuat untuk mencegah longsor di masa depan. Dalam situasi ini, penanganan yang hati-hati sangat dibutuhkan untuk melindungi warga dan petugas penyelamat.