Trinityordnance.com – Penjualan mobil nasional dalam tahun ini diharapkan mencapai 800 ribu unit, seperti yang diungkapkan oleh Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa lalu, Bob menyatakan bahwa pencapaian ini penting guna mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu pemimpin penjualan mobil di Asia Tenggara. Ia menegaskan, jika penjualan mobil Indonesia tidak mampu bersaing dengan Malaysia, ada kemungkinan ketertarikan investasi di sektor otomotif akan bergeser ke negara jiran tersebut.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mobil pada periode Januari hingga October 2025 mencapai 634.844 unit dalam distribusi wholesales, mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, penjualan retail dari dealer ke konsumen tercatat 660.659 unit, turun 9,6 persen dari sebelumnya.
Bob menyebutkan bahwa kebijakan relaksasi pajak, seperti Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang diterapkan pada tahun 2021, terbukti efektif dalam meningkatkan permintaan kendaraan baru dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyarankan penerapan insentif serupa di negara lain, seperti Vietnam dan Malaysia, yang juga menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan daya beli masyarakat.
“Jika ekonomi mengalami pertumbuhan, maka pendapatan pemerintah juga akan meningkat,” pungkas Bob, mengharapkan adanya kebijakan yang mendukung agar perekonomian otomotif terus berkembang. Dengan kondisi ini, harapannya penjualan mobil nasional dapat bersaing secara sehat dan memberikan dampak positif bagi ekosistem industri otomotif di Indonesia.