20 Juni 2025 – Startup teknologi asal Indonesia, BahasaBot, kembali menunjukkan potensi besar dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) berbasis bahasa daerah. Baru-baru ini, startup bahasabot raih pendanaan sebesar Rp 320 miliar dari beberapa investor global ternama. Pendanaan ini bertujuan memperkuat kapabilitas pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP) khususnya dalam pengembangan bahasa-bahasa lokal.
CEO BahasaBot, Raka Pratama, menjelaskan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan teknologi mereka agar dapat lebih efektif memahami berbagai dialek dan bahasa lokal di Indonesia.
“Teknologi kami bertujuan menjaga kekayaan budaya Indonesia melalui kecanggihan AI. Pendanaan ini menjadi bukti kuatnya kepercayaan investor global terhadap potensi teknologi lokal,” jelas Raka.
BahasaBot dikenal mampu memproses lebih dari 50 bahasa daerah, seperti Jawa, Sunda, Minang, dan Batak. Dengan teknologi NLP yang dikembangkan, mereka berhasil mendukung aplikasi penerjemah otomatis, asisten virtual, hingga edukasi bahasa daerah secara digital.
Menanggapi perkembangan ini, pengamat teknologi sekaligus Dosen Universitas Indonesia, Dr. Dewi Sartika, mengungkapkan bahwa masuknya investasi ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan AI bahasa di Asia Tenggara.
“Investasi ini sangat strategis dan akan berdampak besar bagi pelestarian budaya lokal sekaligus pengembangan teknologi digital nasional,” ujar Dewi.
Ke depannya, BahasaBot menargetkan untuk terus menambah dukungan bahasa daerah lainnya serta memperluas tim penelitiannya.