20 Juni 2025 – Hingga Maret 2025, nilai perdagangan indonesia eaeu mencatat lonjakan signifikan sebesar 85 persen, dengan total nilai mencapai US$1,6 miliar. Faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut adalah ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia ke pasar Eurasian Economic Union (EAEU).
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa peningkatan drastis ini merupakan dampak langsung dari perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang ditandatangani Indonesia dan EAEU pada awal tahun ini. Ekspor minyak kelapa sawit memimpin kontribusi terbesar terhadap peningkatan nilai perdagangan, diikuti oleh produk kopi, rempah-rempah, dan produk karet.
Direktur Eksekutif Indonesian Export Institute, Dimas Prasetyo, mengatakan bahwa kenaikan ini menjadi bukti konkret manfaat perjanjian FTA bagi Indonesia. “Perjanjian perdagangan bebas dengan EAEU membuka peluang besar bagi produk unggulan Indonesia, terutama minyak kelapa sawit, yang kini menjadi komoditas utama ekspor,” ujar Dimas.
Lebih lanjut, Dimas menjelaskan bahwa masih terdapat peluang besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pelaku usaha dalam negeri, khususnya di sektor pertanian dan manufaktur. Ia mendorong agar pemerintah terus meningkatkan promosi serta fasilitasi perdagangan guna menjaga tren positif ini.
Dengan capaian positif ini, pemerintah optimis target perdagangan bilateral Indonesia dengan EAEU hingga akhir tahun 2025 akan tercapai, bahkan berpotensi melebihi target awal sebesar US$3 miliar.
Peningkatan perdagangan Indonesia-EAEU ini diharapkan terus berlanjutan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global.