Dari Calo Tiket ke Sukses: Kisah Inspiratif Pemilik Lion Air

20 July 2025 – Sebelum tahun 2000, perjalanan dengan pesawat masih terbilang langka bagi banyak masyarakat Indonesia. Tingginya biaya tiket membuat moda transportasi ini hanya dapat dijangkau oleh kalangan tertentu. Menyikapi fenomena ini, Rusdi Kirana berusaha untuk menciptakan maskapai penerbangan yang terjangkau agar lebih banyak orang dapat menikmati layanan udara. Ide tersebut muncul saat ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, sembari menjalankan usaha sampingan sebagai calo tiket di Bandara Soekarno-Hatta.

Pengalaman sebagai calo tiket memberikan Rusdi wawasan mendalam tentang industri penerbangan. Pada 1990-an, bersama saudaranya, Kusnan Kirana, ia mendirikan biro perjalanan bernama “Lion Tour.” Nama “Lion” diambil dari zodiak keduanya yang adalah Leo. Selama 13 tahun menjalankan bisnis tersebut, mereka memanfaatkan momen pada tahun 1999 ketika pemerintah memberikan izin pendirian maskapai swasta baru, dan lantas meluncurkan “Lion Air.”

Lion Air memulai operasionalnya pada 30 Juni 2000 dengan rute pertama Jakarta-Pontianak. Dengan tarif Rp 300 ribu, harga ini jauh lebih rendah dibandingkan kompetitor yang mencapai Rp 1,1 juta. Terobosan ini membawa sukses, dan dalam waktu singkat, Lion Air menjadi alternatif yang diminati masyarakat untuk terbang.

Sejak 2004, Lion Air telah mengoperasikan 23 pesawat dan melayani hingga 130 penerbangan per hari di Indonesia dan negara-negara tetangga. Maskapai ini dikenal sebagai operator penerbangan berbiaya rendah, dan menjelang pandemi, Lion Air menguasai Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dengan sejumlah anak perusahaan seperti Wings Air dan Batik Air.

Kini, Lion Air terus berinovasi dengan memperkenalkan maskapai baru bernama Super Air Jet yang memulai penerbangan perdana pada 6 Agustus 2021. Menawarkan konsep low-cost carrier, Super Air Jet bertujuan untuk menghubungkan berbagai kota di Indonesia dengan rencana ekspansi internasional di masa depan. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, termasuk masalah keterlambatan yang sering dikeluhkan penumpang, Lion Air tetap menjadi pilihan utama dalam dunia penerbangan domestik.