Kemenhut Temukan 411 Lubang Tambang Ilegal di TN Halum Salak

Trinityordnance.com – Penertiban pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) kini menjadi fokus utama Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan. Hingga saat ini, sebanyak 411 lubang PETI telah teridentifikasi, dan langkah penertiban akan dilaksanakan secara intensif. Penegasan ini disampaikan oleh Direktur Penindakan Pidana Kehutanan Ditjen Gakkum Kemenhut, Rudianto Saragih Napitu, pada Jumat (29/10) di Jakarta.

Dengan memasuki musim hujan yang dimulai pada November hingga Januari, Rudianto menekankan pentingnya menertibkan area yang berpotensi menimbulkan kerusakan, yang dapat menyebabkan banjir dan longsor. “Kita harus menertibkan areal-areal yang berpotensi menyebabkan bencana, sebagai langkah antisipasi,” ujarnya. Dia juga menyebutkan ada tujuh lokasi yang teridentifikasi sebagai titik utama praktik PETI, termasuk Gunung Telaga, Cisoka, dan Pangarangan.

Pihak Gakkum Kemenhut berencana menargetkan seluruh area di TNGHS yang terkonfirmasi sebagai PETI, mengacu pada arahan dari Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. Dalam operasi gabungan dengan TNI yang telah digelar sebelumnya, langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya bencana alam di kawasan tersebut.

Rudianto menambahkan, “Hasil identifikasi menunjukkan hampir ada 1.119 pondok kerja di kawasan ini,” mencerminkan perkembangan yang perlu diwaspadai mengingat jarak lokasi yang jauh dari akses jalan raya. Penertiban ini menjadi krusial untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah dampak negatif dari praktik ilegal yang dapat merusak ekosistem.