29 Juni 2025 – Pakar otomotif Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Yannes Martinus Pasaribu, menyampaikan bahwa fenomena motor listrik lambat saat baterai hampir habis sebenarnya merupakan mekanisme proteksi. Saat kapasitas baterai mendekati nol persen, sistem Battery Management System (BMS) akan membatasi aliran energi agar sel baterai tidak terdegradasi atau rusak akibat over-discharge.
Menurut Dr. Yannes, sistem BMS secara otomatis menurunkan suplai daya ketika tegangan baterai berada pada tingkat kritis. Akibatnya, motor listrik akan kehilangan akselerasi dan kecepatan sehingga pengendara merasakan kendala performa secara signifikan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa prosedur terbaik adalah mengisi ulang baterai sebelum kapasitas turun di bawah 20 persen. “Pengisian preventif pada level tersebut dapat menjaga performa motor tetap maksimal dan memperpanjang umur sel baterai,” terangnya .
Pengguna motor listrik di Jakarta, Irwan (35), ikut memberi kesaksian. Irwan mengaku setelah baterai motornya menurun drastis, kendaraan menjadi sangat lambat. “Ternyata ini dampak proteksi BMS, bukan kerusakan komponen. Sekarang saya rutin mengisi baterai sebelum level 20 persen,” kata dia.
Sebagai penutup, fenomena motor listrik lambat saat baterai habis bukan kesalahan teknis, melainkan fungsi BMS dalam menjaga keselamatan dan kesehatan baterai. Pengguna disarankan untuk memantau indikator daya dan menghindari level kritis agar performa kendaraan tetap optimal dan baterai awet.