Misteri Energi Pulsar Langka J1023 dalam Alam Semesta Terungkap

Misteri Energi Pulsar Langka J1023 dalam Alam Semesta Terungkap | Teknologi

Jakarta – Temuan terbaru mengenai pulsar langka J1023, yang dikenal sebagai PSR J1023+0038, menawarkan wawasan baru dalam memahami evolusi bintang neutron. Para astronom mengungkap bahwa radiasi yang dihasilkan oleh J1023 lebih dipengaruhi oleh angin partikel berenergi tinggi ketimbang materi dari bintang pendampingnya.

J1023 bukan hanya sekadar pulsar biasa. Ia memiliki kemampuan unik untuk bertransisi antara fase aktif dan pasif. Dalam fase aktif, J1023 “menggondol” materi dari bintang pendampingnya, menghasilkan radiasi yang sangat intens. Sementara itu, pada fase pasif, objek ini berfungsi kembali sebagai pulsar normal yang memancarkan gelombang radio seperti biasa. Keberadaan hanya tiga pulsar jenis ini di alam semesta menjadikan J1023 objek yang sangat berharga dalam studi sistem biner.

Dalam penelitian ini, yang melibatkan berbagai instrumen astronomi canggih, ditemukan bahwa radiasi dari J1023 tidak hanya berasal dari akresi materi, melainkan juga dari angin partikel yang menabrak cakram akresi. Temuan ini mematahkan asumsi sebelumnya bahwa radiasi langsung dihasilkan dari materi tersebut.

Salah satu kejutan dari studi ini adalah tingkat polarisasi sinar-X yang dicatat mencapai 12%, yang merupakan yang tertinggi untuk sistem sejenis. Ini menunjukkan adanya mekanisme yang sama di balik polarisasi sinar-X dan optik, menandakan keterhubungan antara dua jenis sinar tersebut. Penelitian ini semakin memperkuat teori bahwa angin partikel memiliki peran penting dalam perilaku sistem biner pulsar.

Menurut tim ilmuwan dari Instituto Nazionale di Astrofisica (INAF), pencapaian ini berpotensi membuka peluang baru untuk penelitian lebih lanjut terhadap sistem serupa. Temuan mengenai pulsar J1023 tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang objek langit, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu tentang misteri-misteri alam semesta yang masih menunggu untuk diungkap. Penelitian ini membuktikan, bahwa dengan kombinasi teknologi canggih dan dedikasi para ilmuwan, kita semakin dekat untuk memahami kompleksitas alam semesta.

Baca Juga  Harga PS5 Slim Melonjak Dijual Rp 7,9–9,6 Juta di Akhir Juni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *