RSF Menguasai El-Fasher, Perubahan Besar Dalam Perang Sudan

[original_title]

Trinityordnance.com – Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengklaim telah berhasil merebut alih kota el-Fasher di wilayah barat Sudan. Kejadian ini dianggap sebagai titik balik signifikan dalam perang saudara yang telah berlangsung sejak tahun 2023. Dalam pernyataannya di media sosial, RSF menyatakan bahwa mereka mengambil alih el-Fasher dari tentara bayaran dan milisi yang bersekutu dengan tentara teroris, namun hingga kini militer Sudan belum memberikan respons resmi terkait klaim tersebut.

Kehilangan el-Fasher merupakan pukulan berat bagi militer Sudan, mengingat kota tersebut merupakan benteng terakhir pemerintah di Darfur. Dengan jatuhnya kota ini, RSF hampir sepenuhnya mengendalikan kawasan tersebut. Sebelumnya, RSF juga mengumumkan keberhasilan merebut markas Komando Divisi ke-6 militer Sudan, yang disertai dengan penghancuran kendaraan lapis baja dan penyitaan peralatan perang. Keaslian video yang menunjukkan para pejuang RSF di dalam kompleks markas militer tersebut telah dikonfirmasi oleh BBC Verify.

Sementara itu, kelompok pro-militer, Popular Resistance, mengklaim bahwa RSF menjalankan kampanye disinformasi untuk merusak moral pasukan pemerintah. Dalam 18 bulan terakhir, RSF telah mengepung el-Fasher, menyebabkan sekitar 300.000 warga sipil terkurung dalam situasi berbahaya akibat serangan udara dan artileri. Melalui citra satelit, terlihat bahwa tembok besar dibangun di sekitar kota untuk mencegah warga melarikan diri.

Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi di el-Fasher dan mendesak gencatan senjata di seluruh wilayah Darfur. Ia menekankan bahwa ratusan ribu warga sipil terjebak dalam ketakutan dan kekurangan akses terhadap makanan, layanan kesehatan, serta tempat aman. Sejak konflik dimulai pada April 2023, lebih dari 150.000 orang dilaporkan tewas, dan sekitar 12 juta lainnya terpaksa mengungsi, menjadikan Sudan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca Juga  Warga Biak Butuh Layanan Ambulans Laut Segera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *