Langkah Menag Cegah Penyerangan Rumah Doa di Padang Melalui Kurikulum

Langkah Menag Cegah Penyerangan Rumah Doa di Padang Melalui Kurikulum

Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan penyesalan atas insiden penyerangan rumah doa umat Kristen di GKSI Anugerah Padang yang terjadi pada Minggu, 27 Juli 2025. Dalam upaya menanggapi situasi ini, Nasaruddin menginstruksikan Kementerian Agama untuk membentuk tim investigasi guna menyelidiki peristiwa tersebut dan mencari solusi yang tepat untuk mencegah terulangnya insiden serupa di seluruh Indonesia.

“Saya berharap ini adalah kejadian terakhir. Kesalahpahaman harus segera dihentikan,” ujar Nasaruddin saat konferensi pers setelah rapat evaluasi pelaksanaan haji 1446H/2025 di Tangerang pada 28 Juli 2025. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut mencoreng citra Indonesia sebagai bangsa yang menghargai keragaman.

Nasaruddin menambahkan bahwa Kementerian Agama akan memperkenalkan kurikulum cinta kepada santri, siswa, dan mahasiswa. Ini diharapkan dapat menanamkan rasa kebersamaan serta nilai-nilai kemanusiaan yang menghilangkan prasangka dan ketidakpahaman di masyarakat. “Kurukulum ini akan menekankan aspek kemanusiaan dan persamaan, yang akan membantu menyelesaikan perbedaan,” ujarnya.

Sebelum pernyataan tersebut, video yang menunjukkan keributan di lokasi rumah doa viral di media sosial, di mana sekelompok orang tampil di tempat ibadah yang sedang berlangsung dengan suasana yang tidak kondusif. Insiden ini menciptakan keresahan di masyarakat dan menjadi perhatian lebih lanjut dari pihak berwenang.

Baca Juga  PHK Menimpa 44 Ribu Orang di 2025, Terbanyak di Jawa Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *